Times
New Roman begitu terkenal di hampir semua pengguna komputer. Ini adalah
nama font (jenis) huruf yang menjadi bagian dari Microsoft Word.
Bentuknya sangat khas, dan hampir selalu diidentikkan dengan
dokumen-dokumen formal. Ini juga menjadi salah satu font paling tua
dalam aksara latin. Boleh jadi juga menjadi font paling populer di
dunia.
Asal mulanya, jenis huruf ini tidak punya
nama tertentu. Font ini hanya menjadi huruf khas yang didesain oleh
Stanley Morisson. Pria asal Inggris ini lahir 6 Mei 1889. Dia sebenarnya
bukanlah orang yang mengerti tentang teknologi cetak mencetak naskah.
Stanley ini hanya punya hobi membaca yang sangat kuat.
Pengetahuannya tentang teknologi percetakan
dan jenis huruf dia dapatkan dari penerbit buku The Pelican Press. Dia
pelajari huruf-huruf secara detil saat membaca buku. Bukan hanya isi
bukunya yang dia serap tapi juga desain hurufnya.
Tak hanya itu, Stanley ini juga orang yang
sangat religius. Dia senang sekali membaca buku-buku agama dan Injil.
Karena kecintaannya pada buku, dia kemudian memilih bekerja di
penerbitan bernama Cloister Press di Manchester. Di sinilah kemudian dia
belajar mendesain huruf. Desain karyanya kemudian didedikasikan untuk
buku-buku agama.
Kemudian pada tahun 1931, dia menjadi
konsultan huruf untuk harian yang terbit di London, The Times. Suatu
hari, dia diiminta oleh The Times untuk membuat desain huruf yang khas
dan berbeda dari huruf-huruf yang sudah banyak digunakan saat itu.
Prinsipnya, jenis huruf itu mencerminkan garis yang kuat, konsistensi,
dan ekonomis bagi The Times.
Menurut situs zhimzone.com, mulai edisi 3
Oktober 1932, The Times untuk pertama kali menggunakan jenis huruf yang
secara khusus dibuat oleh Stanley. Untuk mengerjakan desain ini, Stanley
memang tidak sendirian. Dia dibantu oleh temannya, Victor Lardent.
Huruf ini rupanya digemari banyak pembaca dan kemudian menjadi sangat
populer.
Dengan menanjaknya popularitas jenis huruf
tersebut, The Times kemudian mendaftarkan lisensinya ke Monotype
Corporation di Inggris. Bersamaan juga diregistrasi di United Linotype.
Namun kemudian permasalahan muncul. Di tahun 1945, Linotype yang
berbasis di Amerika memberikan nomor registrasi jenis huruf yang
didaftarkan dengan nama Time Roman. Jenis huruf ini dinyatakan berbeda
dengan font yang didaftarkan oleh The Times.
Linotype dan perusahaan lain seperti Adobe
dan Apple Macintosh menggunakan huruf jenis ini dengan sebutan Time
Roman. Sementara Monotype yang kemudian memberikan lisensi kepada
Microsoft, menyebut huruf tersebut Times New Roman.
Di tahun 1980-an Monotype mendesain ulang
font buata Stanley itu dan diklaim lebih bagus ketimbang Time Roman yang
dikeluarkan oleh Linotype. Untuk menghadapi desain baru itu kemudian
Linotype mengembangkan varian-variannya. Banyak pengguna komputer
meyakini bahwa Time Roman dengan Time New Roman adalah sama. Stanley pun
kemudian dipercaya sebagai orang yang pertama kali mendesain jenis
huruf tersebut.
Saat
‘konflik’ terjadi soal klaim jenis huruf terjadi, Stanley sudah renta.
Dia kemudian mengembuskan napasnya untuk terakhir pada 11 Oktober 1967
di London. Tidak banyak orang yang mengenang sosok yang satu ini, meski
jutaan manusia menggunakan desain huruf hasil karyanya. Jadi, mulai saat
ini, ingatlah Stanley saat Anda mulai menulis naskah dengan memilih
font Times New Roman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar