Buku telepon tiap tahun bertambah tebal. Ini
seiring dengan terus bertambahnya pelanggan fixed phone atau telepon
rumah, walau pertumbuhannya mulai pelan. Pertumbuhan pengguna telepon
seluler memang berlangsung sangat drastis dan menjadi saingan serius
bagi pasar telepon rumah.
Untuk mengantisipasi jumlah pelanggan yang
makin banyak, buku telepon juga sudah dipecah-pecah. Buku telepon yang
diedarkan untuk pelanggan di kota tertentu bakal berbeda isinya dengan
buku telepon yang dibagikan kepada pelanggan di kota lain. Jika semua
pelanggan di satu negara digabungkan dalam satu buku, bakal tidak
terbayang betapa tebalnya buku itu.
![]() |
sumber: AT&T |
Ditambah lagi, saat ini buku
telepon juga menjadi salah satu media promosi yang dianggap efektif.
Lembaran yang khusus untuk jadi ajang promosi dalam buku telepon dibuat
beda warna dengan lembaran direktori pelanggan telepon nonkomersial.
Lembaran promosi itu diwarnai kuning, sehingga dikenal dengan istilah
Yellow Pages.
Sebelum berubah menjadi sangat tebal, buku
telepon sejatinya dimulai dari selembar kertas berukuran lebar 14
centimeter (cm) dan panjang 21 cm. Dalam situs .roscommonhistory.ie
dituliskan bahwa buku telepon pertama terbit tanggal 21 Februari 1878 di
New Heaven, Connecticut, Amerika Serikat (AS). Buku telepon pertama ini
hanya berisi direktori 50 pelanggan telepon.
Barulah di akhir tahun tersebut, buku
telepon tidak lagi terbit dalam selembar kertas. Tidak dijelaskan jumlah
persisnya, tapi saat itu buku telepon sudah mulai dilengkapi dengan
beberapa halaman iklan. Dari sinilah asal mula Yellow Pages mulai
muncul. Di tahun ini pula, San Francisco juga memiliki buku telepon
untuk para pelanggan di wilayah tersebut.
Seiring dengan terus bertambah luasnya
jaringan telepon, buku telepon pun ikut merambah wilayah yang lain.
Reuben H Donnelley pada tahun 1886 menerbitkan buku telepon yang halaman
promosinya diberi warna berbeda, yakni warna kuning di Chicago. Buku
telepon inilah yang untuk pertama kalinya disebut sebagai Yellow Pages.
Di tahun 1906, Donnelley terus
mengembangkan buku telepon dengan halaman promosi yang terklasifikasi
dengan baik. Sukses di Chicago, Donnelley mencoba peruntungan di wilayah
lain. Pada tahun itu dia menerbitkan buku telepon di bawah bendera
Michigan State Telepon Co untuk para pelanggan telepon di Detroit.
Tidak hanya di Amerika, perkembangan buku
telepon juga terjadi Inggris. Negara ini untuk pertama kalinya membuat
buku telepon pada 15 Januari 1880. Buku ini berisi nomor telepon 250
pelanggan di wilayah London. Barulah pada tahun 1896, buku telepon di
Inggris berubah menjadi sangat tebal, yakni 1350 halaman dan berisi
daftar nomor telepon milik 81 ribu pelanggan.
Saat terjadi peperangan, buku telepon
sempat tidak terbit karena terbatasnya persediaan kertas. Tapi begitu
perang berakhir, buku telepon kembali hadir ke tangan pelanggan. Bahkan,
saat ini pengadaan buku telepon menjadi bisnis tersendiri yang membawa
keuntungan besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar