Seragam sekolah awalnya memang ditujukan untuk menghindari kasta di kalangan para murid. Dengan berpakaian seragam, murid-murid sekolah diharapkan bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Sebaliknya, jika dibiarkan bebas berpakaian, murid yang berlatar belakang ekonomi kuat akan mengenakan baju mewah, dan sebaliknya murid dari ekonomi lemah akan berbaju kumal.
Kemudian dalam perkembangannya, seragam sekolah justru melahirkan kelas tertentu. Coba perhatikan sekolah-sekolah elite yang muridnya dari kalangan ekonomi kuat. Mereka biasanya membuatkan seragam yang mewah bagi murid-muridnya. Kemudian bandingkan dengan sekolah bagi murid berlatar belakang ekonomi lemah. Seragam yang disediakan biasanya apa adanya.
Kasta atau kelas kemudian terbentuk lebih terlembaga. Ada sekolah-sekolah tertentu yang hanya bisa dijangkau orang kaya, dan ada sekolah lain yang muridnya kebanyakan dari keluarga miskin. Pembeda di antara kedua jenis sekolah itu umumnya terlihat nyata. Fenomena seperti itu terjadi dalam kehidupan nyata. Sistem pasar mulai merasuki dunia pendidikan.
Nah, sebenarnya bagaimana sih cerita asal muasal seragam sekolah ini? Ternyata menurut situs histclo.com, seragam sekolah pertama kali dikenalkan di Inggris pada abad ke-16. Sekolah yang pertama kali mengenalkan seragam sekolah ini bukanlah sekolah elite bagi para bangsawan. Justru sebaliknya, seragam sekolah saat itu hanya diberlakukan untuk sekolah-sekolah bagi rakyat miskin.
Salah satu sekolah yang dicatat sejarah sebagai sekolah yang mengenalkan seragam bagi murid-muridnya itu adalah sekolah desa Jan Steen’s Dutch. Sekolah ini mulai berjalan di Inggris tahun 1665. Banyak lagi sekolah charity lain bagi murid-murid miskin yang saat itu juga mewajibkan muridnya berpakaian seragam. Tujuannya tidak lain adalah untuk membedakan murid-muridnya dari sekolah umum yang saat itu sudah berbayar.
Pembedaan seperti ini terjadi bertahun-tahun. Barulah di tahun 1960-an, penggunaan seragam sekolah ini mengalami pergeseran. Saat itu sekolah-sekolah mulai menjadikan seragam sebagai identitasnya. Bahkan kemudian pergesar itu menjadikan seragam sekolah jadi pembeda bagi murid-murid berkemampuan tinggi. Sekolah-sekolah bagi murid kaya berlomba membuat pakaian seragam yang sangat bagus untuk membedakan dari sekolah biasa.
Selain jadi pembeda status ekonomi, seragam sekolah kemudian juga menjadi identitas bagi sekolah-sekolah negeri. Di beberapa wilayah ada yang hanya mewajibkan pakaian seragam hanya bagi murid-murid sekolah negeri. Sedangkan di sekolah swasta, murid-muridnya bebas mengenakan pakaian yang penting sopan.
Dalam perkembangannya memang fungsi seragam juga terbalik. Pakaian yang semula bertujuan untuk mengaburkan status sosial, tapi kejadiannya justru sebaliknya. Dalam banyak kasus, keberadaan pakaian seragam sekolah malah jadi pembeda. Seragam sekolah kemudian menjadi identitas status sosial bagi murid-murid sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar