Cermin
punya keterikatan sejarah yang sangat kuat dengan Turki. Dari sinilah
tradisi bercermin lahir. Dalam kehidupan manusia, tradisi bercermin ini
termasuk tradisi yang sudah sangat tua. Saat, istilah bercermin pun
sudah mengalami pembiasan. Istilah bercermin tidak lagi hanya diartikan
berdiri di depan kaca dan melihat bayangan sendiri.
Dalam
beberapa kasus, istilah bercermin diartikan sebagai koreksi. Saat
seseorang baru saja melakukan kesalahan, atau perilaku yang tidak
menyenangkan, kemudian disuruh bercermin, maka kemungkinan istilah
cermin yang dimaksud di sini adalah introspeksi, atau melihat kekurangan
diri sendiri. Ini salah satu pembiasan makna bercermin dalam sifat
negatif.
Ada
juga pembiasan makna istilah bercermin dalam sisi positif. Misalnya,
orang yang sukses dalam menjalani kehidupan bisa menjadi cermin bagi
orang lain. Istilah cermin dalam kalimat tersebut merujuk pada upaya
untuk meneladani kesuksesan orang lain.
Sedangkan
makna yang sesungguhnya dari istilah bercermin adalah melihat bayangan
sendiri melalui material yang bersifat mengkilat. Sifat ini akan
menghasilkan bayangan dari setiap objek yang berada di depannya. Secara
teknis, bercermin sudah mulai dikenal sejak zaman prasejarah. Saat ini,
manusia prasejarah bercermin menggunakan pantulan genangan air.
Tak
puas dengan genangan air, manusia kemudian dengan sengaja membuat
cermin dari batu kaca hasil proses vulkanik. Cermin batu kaca ini
menurut studi Sekolah Optometri Universitas California Berkeley, pertama
kali dibuat oleh bangsa Turki sekitar 8.000 tahun sebelum masehi.
Cermin tertua itu ditemukan di Anatolia (wilayah tengah bagian selatan
Turki).
Saat
itu, cermin dari batu mengkilat yang tersedia tidaklah berbentuk datar
seperti cermin yang ada saat ini. Bentuk permukannya tidak rata,
mengikuti bentuk permukaan batu. Cermin berbentuk rata baru dikenal pada
era tembaga. Ini terjadi ribuan tahun setelah era batu. Cermin dari era
tembaga ini ditemukan pada sekitar 4.000 tahun sebelum masehi di Lembag
Tigris, Mesopotamia, atau sekarang menjadi Irak.
Kemudian
di sekitar 2.000 tahun sebelum masehi, budaya cermin pun mengalir ke
wilayah Cina. Dari Cina selanjutnya juga merembet ke daratan Amerika
yang saat itu dihuni oleh Suku Indian Maya. Di daratan Amerika, cermin
kuno ini antara lain ditemukan di wilayah suku Olmec, Indian Maya, dan Teotihuacan. Cermin yang ditemukan setelah era 2.000 tahun sebelum masehi, sudah terbuat dari logam.
Sedangkan
di era setelah masehi, cermin kemudian dikembangkan dari kristal pasir
kuarsa, atau sekarang kita kenal dengan sebutan kaca. Cermin kaca ini
mulai dikembangkan di Mesir pada sekitar 800 tahun sebelum masehi. Saat
itu, cemin yang terbuat dari kaca ini sudah dibuat dalam berbagai
bentuk. Seperti halnya cermin logam, cermin yang terbuat dari kaca ini
kemudian juga menyebar ke berbagai wilayah di dunia ini.
Sampai
saat ini, cermin kaca masih digunakan untuk berbagai tujuan, tidak
hanya untuk bersolek. Teknologi cermin antara lain juga digunakan dalam
penggunaan teropong, juga kamera. Cermin juga membantu pengamanan lalu
lintas, terutama di persimpangan-persimpangan rumit yang sudutnya sangat
tajam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar